Tips Menghindari Kesalahan Umum Dalam Pemotretan

Mengurangi Goyangan pada Kamera
Goyangan pada kamera disebabkan oleh kombinasi pergerakan tangan fotografer atau ketidakmampuan dalam menjaga kamera dalam kondisi membisu atau tetap, shutter speed dan fokus lensa (focal length) yang panjang sehingga akan menghasilkan gambar yang blur atau buram. Panjang fokus lensa kalau dikombinasikan dengan shutter speed yang lambat akan membuat situasi di mana shutter speed terlalu lambat untuk membekukan gambar sebelum kamera bergerak seTutorial signifikan.
Goyangan pada kamera sanggup dicegah dengan memakai tripod, memegang kamera dengan posisi yang benar atau menaikkan nilai shutter speed ke nilai yang lebih besar dari panjang fokus (focal length). Sebagai contoh, kalau panjang fokus sama dengan 100mm maka shutter speed nya harus di set ke 1/100 detik atau lebih cepat.
Kamera yang goyang akan menghasilkan gambar yang blur
Catatan: beberapa lensa mempunyai fitur mengstabilkan gambar (contoh: IS, Image Stabilizer pada lensa Canon) yang memungkinkan fotografer mengambil gambar dengan nilai shutter speed yang lebih kecil dari panjang fokus lensa.

 

Menghilangkan Red Eye pada Gambar
Red eye ialah suatu fenomena dimana mata insan bersinar merah pada gambar yang dihasilkan. Hal ini disebabkan oleh jarak yang bersahabat antara flash (terutama fash yang built-in) ke lensa kamera. Ketika flash menyala, cahaya akan memantulkan warna darah yang terdapat dalam pembuluh dibelakang mata objek yang kemudian cahayanya masuk kembali kedalam lensa. Orang yang bermata biru sangat rentan terhadap fenomena red eye ini lantaran mempunyai pigmen yang lebih sedikit untuk menyerap cahaya.
Contoh red eye pada foto yang dihasilkan

Ada beberapa langkah yang dilakukan untuk meminimalkan atau menghilangkan red eye dalam gambar. Beberapa kamera mempunyai fitur red eye reduction yang memaksa iris mata objek menutup sebelum gambar diambil. Masalah utama dengan metode ini ialah seringnya memaksa objek untuk sengaja menutup mata sebelum gambar diambil dan tidak selalu sepenuhnya menghilangkan imbas red eye.

Metode yang lebih efektif ialah dengan penggunaan flash eksternal yang dipasang pada hot-shoe kamera. Flash eksternal seTutorial radikal akan merubah sudut jatuhnya flash terhadap objek, hal tersebut akan mencegah lensa menangkap pantulan cahaya dari warna darah dibelakang mata objek yang difoto.
Cahaya flash eksternal yang dipantulkan dari mata tidak masuk ke lensa
Cahaya flash built-in yang dipantulkan dari mata masuk ke lensa

Mengurangi Digital Noise
Digital noise merupakan imbas polkadot (bintik-bintik) pada gambar dengan eksposur yang usang atau gambar dengan ISO yang tinggi pada situasi pencahayaan yang kurang. Efek digital noise paling terlihat pada gambar yang diambil dalam situasi cahaya yang rendah dan ISO yang tinggi.
Digital Noise pada ISO yang tinggi
Digital noise sanggup dikurangi dengan memakai setting ISO antara 100 dan 400. Setting ISO 400 akan menawarkan eksposure yang lebih tetapi ISO 400 sedikit menampilkan digital noise. 
Digital noise vs ISO
Saat ini umumnya kamera DSLR mempunyai fitur noise reduction, kalau fiturnya dihidupkan maka noise reduction secra otomatis akan aktif dikala mengambil gambar dengan eksposure yang lama. Sisi negatif dari fitur ini ialah kamera membutuhkan waktu jeda yang signifikan antar pengambilan gambar. Salah satu Tutorial untuk menghindari waktu jeda ini ialah dengan mematikan fitur noise reduction pada kamera dan gunakan pengaturan aperture noise reduction sehabis memindahkan gambar ke komputer.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tips Dan Trik Fotografi Untuk Memotret Anak Kecil

Mengetahui Mode Shutter Priority Dalam 2 Langkah

Mengenal Crop Factor Kamera Digital